Banyak orang-orang sholih yang dikaruniai karomah oleh Alloh SWT. Mulai dari para sahabat Nabi, tabi’in, tabi’it tabi’in, dan para sholihin setelahnya. Di berbagai literatur, kitab-kitab klasik banyak dijumpai hikayat, riwayat, dan kisah-kisah kekeramatan atau kewalian. Nah, di sini, akan kami sampaikan beberapa karomah yang dimiliki oleh sahabat-sahabat Nabi. Para kekasih Alloh, auliya’, sudah ada sejak zaman Nabi.
1. Karomah Abu Bakar As Shiddiq
Pertama adalah karomah dari sahabat Abu Bakar As Shiddiq, menurut Imam Al Fakhrur Razi, tatkala menafsirkan Surat Al Kahfi banyak menceritakan tentang karomah para sahabat Nabi termasuk di dalamnya karomah Abu Bakar As Shiddiq. Diceritakan bahwa ketika jenazah Abu Bakar dibawa mendekati pintu makam Rasulullah SAW, para pengusung mengucapkan salam: “Assalammu’alaika ya Rasulullah, ini Abu Bakar sedang diluar pintu.” Tanpa diduga pintu makam langsung terbuka dan terdengar suara hatif: “Masuklah, hai orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya.” Menurut Imam Tajuddin As Subki, bahwa Abu Bakar memiliki dua macam keramat. Pertama, mengetahui penyakit yang dialaminya membawa kematian dan yang kedua, mengetahui bayi yang ada di dalam kandungan isterinya adalah bayi perempuan.
2. Karomah Umar bin Khatthab
Al Faruq Sariyah bin Zunaim adalah salah seorang pemimpin bala tentara Umar bin Khatthab. Suatu ketika dia sedang berada di medan perang, dan balatentara yang dipimpinnya berada di pintu gerbang Negeri Nehawand. Saat itu, Sayidina Umar sedang berada diatas mimbar untuk membacakan khutbah. Tiba-tiba saja, dia berteriak agar Sariyyah bin Zunaim mengubah strategi perang. Padahal ketika itu Sariyyah berada di arena pertempuran di negeri Timur sedangkan Sayidina Umar berada di Madinah. Kemudian suara komando beliau didengar oleh Sariyyah dan ia segera mengubah strategi perangnya. Diceritakan pula, pada masa khalifah Umar bin Khatthab telah terjadi gempa bumi yang dahsyat. Kemudian Sayidina Umar bertahmid dan memukulkan cemetinya seraya berkata: “Hai bumi, tenanglah kamu!”. Maka dengan segera bumi itu tenang kembali seperti semula.
Diceritakan lagi, setelah Negeri Mesir berhasil ditaklukkan oleh Panglima ‘Amru bin Al ‘Ash, ternyata terjadi kekeringan di Sungai Nil. Menurut sebuah mitos dikalangan warga Mesir, air Sungai Nil akan mengalir lagi dengan syarat harus mengorbankan seorang perempuan sebagai tumbal. Tentu saja ‘Amru bin Al ‘Ash melaporkannnya kepada khalifah Umar. Maka beliau menulis surat kepada sungai Nil yang berbunyi: “Dari Umar Amirul Mukminin kepada Sungai Nil di Mesir. Amma Ba’du. Jika kamu mengalir dengan kehendakmu, maka janganlah kamu mengalir. Namun, jika kamu mengalir karena kehendak Alloh SWT, maka aku memohon kepada Alloh Yang Maha Esa dan Perkasa supaya mengalirimu.” Selanjutnya surat itupun dilemparkan ke dalam Sungai Nil. Ternyata pada malam harinya Sungai Nil itu mulai berair.
3. Karomah Usman bin Affan
Sayidina Usman terkenal dengan ketajaman firasatnya, yang oleh Ibnu Taymiyyah digolongkan sebagai karomah yang dianugerahkan oleh Alloh kepadanya. Ketajaman firasatnya telah dibuktikan ketika dia berada di sebuah majelis ta’lim. Ketika itu seorang laki-laki datang bersama perempuan yang bukan mahramnya. Sayidina Usman menyindir: “Ada dua orang di antara kalian yang datang, sedangkan kedua matanya terlihat bekas berzinah !” Kemudian orang itu terkejut lantaran menduga bahwa Sayidina Usman telah mendapatkan wahyu dari Alloh SWT sebagaimana layaknya Nabi Muhammad SAW.
4. Karomah Ali bin Abi Thalib
Sayidina Ali terkenal dapat berdialog dengan orang-orang yang telah meninggal. Pada suatu hari bersama dengan Sa’id bin Al Musayyab, Sayidina Ali masuk ke lingkungan makam di Kota Madinah, dan mengucapkan salam kemudian menawarkan apakah mereka yang akan memberi kabar terlebih dahulu ataukah beliau. Mereka (para ahli kubur) menjawab:
“Engkau beritakan kami kejadian apa yang ada sepeninggalan kami?”. Ali menjawab: “Sepeninggalan kalian, isteri-isteri kalian menikah lagi, harta benda kalian telah dibagi sebagai warisan, dan anak-anak kalian menjadi yatim. Dan bagaimana berita dari dalam kubur?”. Mereka mengatakan: “Kain kafan telah tersobek, rambut-rambut menjadi berantakan, kulit-kulit telah tercabik-cabik, mataku turun sampai ke pipi, mulutku mengeluarkan cairan bercampur nanah, apa yang kuperbuat di atas dunia telah kudapatkan balasannya di sini, aku sedang menunggu nasib di masa mendatang.” Diriwayatkan pula bahwa Sayidina Ali dapat menyembuhkan orang yang sakit lumpuh bertahun-tahun. Terbukti ketika ia bersama putra kembarnya , Hasan dan Husain mendatangi Ka’bah untuk beribadah, beliau bertemu dengan orang yang lumpuh akibat dari perbuatan sebelumnya. Maka beliau pun mendoakan dan menyerukan kepadanya untuk berjalan, ternyata orang itu bisa berjalan seperti orang-orang sehat lainnya.
5. Karomah Sa’ad bin Abi Waqqash
Karomah yang terkenal dari Sa’ad bin Abi Waqqash adalah kemustajaban doanya sebagaimana diceritakan oleh Imam Thabrani bin ‘Asakir dan Imam Abu Nu’aim dari Abi Qubaisyah. Pada suatu hari, Sa’ad pernah dihina dan dicaci maki oleh seseorang yang tidak dikenalnya. Kemudian Sa’ad berdoa kepada Alloh SWT: “Ya Alloh, hentikanlah gangguan lidah dan tangan orang yang menghinaku ini!”. Dan seketika orang itu ikut dalam peperangan, ternyata anak panah menancap pada bagian mulut dan tangannya, sehingga benar-benar tidak dapat berbicara dan tidak pula dapat memegang sesuatu.
Peristiwa lain yang menunjukkan karomah dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash adalah manakala ia turut memimpin perang legendaris yang meruntuhkan kejayaan Persia, yakni perang Qadisiyah. Saat itu, 30.000 pasukan muslim melawan 100.000 lebih prajurit Majusi Persia. Ketika pasukan muslim hendak menyerbu pasukan Persia, tentara muslim sempat terhalang oleh sungai Tigris yang meluap. Namun, sahabat Sa’ad yang ditemani sahabat Salman, memimpin pasukan menyeberangi sungai Tigris yang meluap dan anehnya para tentara muslim dapat menyeberanginya, bahkan seakan-akan kuda-kuda mereka mengapung saat menyeberang. Tentara Persia yang melihat pemandangan itu pun ketakutan dan berteriak:”Pasukan iblis telah datang. Mereka adalah jin, bukan manusia.” Walhasil, pasukan muslim pun berhasil mengalahkan tentara Persia yang dipimpin Panglima Rustum.(sar)