Salat dhuha merupakan ibadah sunah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha yang dimaksud adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga waktu zuhur. Jumlah rakaat salat dhuha minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Salat dhuha memiliki banyak keutamaan seperti pembuka pintu rezeki hingga menghindari sifat lalai. Tidak hanya itu, masih banyak lagi keutamaan yang diperoleh jika melaksanakan salat dhuha. Berikut penjelasannya :
1. Diampuni segala dosanya
Sejatinya setiap manusia pasti pernah berbuat dosa atas kesalahannya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Meskipun begitu Allah SWT tetap mengampuni dosa para hamba-Nya yang mau bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Salah satunya dengan melaksanakan sholat dhuha. Seperti yang disebutkan dalam hadits:
“Siapa saja yang membiasakan (menjaga) salat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. At-Tarmidzi).
2. Dicukupkan rezeki
Seseorang yang mau melaksanakan salat dhuha empat rakaat akan mendapatkan rezeki yang cukup, bahkan rezekinya akan terus mengalir di sepanjang hari ketika paginya orang tersebut melakukan salat dhuha. Seperti pada hadits berikut:
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu (rezeki) di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad).
3. Mendapat pahala seperti sedekah
Salah satu amalan yang di cintai oleh Allah SWT adalah bersedekah. Bersedekah tidak hanya berupa harta saja namun bisa berupa dzikir dan salat dhuha. Pasalnya, dengan melakukan salat dhuha, kita sudah bisa mendapatkan pahala seperti bersedekah. Hal ini pun dijelaskan di dalam sebuah hadits yang berbunyi:
“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat salat Dhuha,” (HR Muslim).
4. Terhindar dari sifat lalai
Dengan melaksanakan salat dhuha bisa menjadi tanda bahwa seseorang bukan termasuk orang yang lalai. Seperti hadits yang berbunyi:
“Barangsiapa yang salat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat. Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya,” (HR. At-Thabrani).(de/fa)