Usai Ramadhan, kita memasuki bulan Syawal. Setelah berpuasa 30 hari penuh, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa syawal 6 hari usai hari raya Idul Fitri. Lalu, seperti apakah pahala puasa Syawal?
ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ
“Barang siapa puasa Ramadhan kemudian diikuti 6 hari di bulan Syawal, maka dihitung seperti puasa satu tahun penuh” [HR. Muslim].
Puasa Syawal hukumnya sunnah tetapi pahalanya begitu besar. Puasa syawal biasanya mulai dilakukan pada tanggal 2 Syawal atau hari kedua pada hari raya Idul Fitri. Mengapa tidak melakukan puasa Syawal pada tanggal 1 syawal? Karena tanggal 1 Syawal adalah Idul Fitri dan pada hari Raya Id, tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى
Artinya : “Nabi Muhammad SAW melarang berpuasa pada dua hari raya; Idul Fitri dan Idul Adha.(maksudnya tanggal satu Syawal dan tanggal sepuluh bulan Dzulhijjah).
Sebelum melaksanakan puasa syawal, kita diwajibkan untuk niat terlebih dahulu.
Berikut adalah niat puasa syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Puasa Syawal boleh dikerjakan secara tidak berurutan. Akan tetapi, lebih utama mengerjakannya secara berurutan yaitu mulai tanggal 2 sampai 7 Syawal.(sit/fay)
