Alhamdulillaah, saat ini kita berada di bulan Rabiul Awwal. Bulan di mana sang baginda Nabi dilahirkan untuk menjadi rahmat seluruh alam. Mengiringi kelahiran Beliau, banyak kejadian dan kisah menakjubkan terjadi sebagai penanda bahwa Nabi adalah insan yang paling mulia.
Rabiul Awwal, sebagai bulan kelahiran Nabi, tentu saja menjadi momen yang istimewa. Saat Nabi lahir, seluruh alam bersuka cita. Maka, tak heran, bila pada bulan ini umat Islam di negeri kita bertabarruk dengan merayakannya, mengejar keutamaan dengan melahirkan rasa suka cita serta syukur akan kelahiran Nabi.
Biasanya, pada bulan ini, masyarakat kita merayakannya dengan menggelar pengajian, mengadakan majlis maulid dengan membaca kitab maulid, bersedekah, dan ragam perayaan lain yang bernilai ibadah. Kitab maulid yang sering dibawakan biasanya ada Al Barzanji, Diba’i, Simtud Duror, Dliyaullami’, dan lainnya sesuai dengan pilihan masing-masing majlis.
Lalu, apa sajakah keutamaan dari merayakan Maulid ? Imam Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitabnya yakni An Ni’matul Kubro ‘Alal ‘Alamin fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam, telah menuliskan keutamaan-keutamaan yang dinukil dari pendapat para sahabat dan ulama.
Termasuk di dalamnya pendapat Imam Syafi’i yang menyatakan : “Barang siapa menghimpun saudaranya guna mengadakan Maulid Nabi, lalu menyediakan makanan dan tempat, melakukan kebaikan, dan ia menjadi sebab atas dibacanya Maulid Nabi maka Allah akan membangkitkannya di yaumil qiyamah bersama shiddiqin, syuhada, sholihin dan ia akan masuk jannatin na’im”.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari maulid Nabi dan diberi kekuatan untuk senantiasa beristiqomah dalam meneladani serta menjalankan syariat yang dibawa oleh baginda Nabi. Aaamiin. (*/fa)
Pranala Kitab An Ni’matul Kubro :LINK