Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Bulan suci Ramadan semakin dekat. Sudah seyogyanya kita bersiap untuk menyambutnya. Mempersiapkan diri, baik dari sisi ruhani maupun jasadi. Amalan-amalan sunnah yang awalnya masih kurang, mari kita tambah sedikit-sedikit. Amaliyah wajib yang kurang disiplin mari kita lebih ketatkan keistiqomahannya.
Mengapa sobat Al-Amiin perlu persiapan ? Tentu saja, di bulan istimewa kita tak ingin biasa-biasa saja sebagaimana bulan-bulan sebelumnya. Apalagi dalam hal berburu pahala. Bulan Ramadan syarat akan lipat ganda pahala kebaikan. Jika tidak bersiap diri, tentu kita akan rugi. Kalah dengan sobat-sobat lain yang lebih prepare. Fastabiqul khoiroot … Berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Siapa pun bisa menggapai keberkahan Ramadan. Maka, siapa pun kita, apapun kesibukan kita, apa pun profesinya mari persiapan. Entah dari sisi dzikirnya, dari sholat sunnahnya, entah dari tilawahnya, atau entah dari kebaikan-kebaikan lainnya. Pastinya, tiap-tiap dari sobat punya pusaka amalan sesuai kondisi masing-masing.
Dalam Zubdatul Waa’idziin, seorang ahli hikmah menyebutkan bahwa Rajab adalah ruang membersihkan jasad, Sya’ban untuk membersihkan hati, dan Ramadan adalah bulan untuk menyucikan ruh. Nah, dari sini sobat tentu dapat mengambil hikmah, kapan baiknya untuk mulai menempa diri untuk persiapan Ramadan. Dan saat ini, kita semua sudah di bulan Sya’ban. Bulan yang merupakan pintu menuju Ramadan. Apabila kita sudah terbiasa menyibukkan diri dengan ibadah dan kebaikan di bulan ini, Insya Allah kita semua akan menuai buah kesuksesan di Ramadan.
Sya’ban, sesuai namanya, pada bulan ini terpancar banyak cabang kebaikan. Qoul yang lain menyebutkan Sya’ban memiliki akar makna jalan pada gunung (syi’bun) yang dimaknai jalan kebaikan. Walhasil, penulis mengajak diri pribadi dan sobat semua untuk menghiasi waktu-waktu kita dengan amalan dan kebaikan guna menggapai keutamaan Ramadan. Semoga kita semua mendapatkan petunjuk dan pertolongan dari Allah Sub-hanahu wa ta’ala. Aamiin.(mi)