Hei sobat al amiin ! Bagaimana nih kabar kalian ? Setiap hari gejolak dalam perpolitikan di Indonesia semakin ramai dibicarakan. Bahkan, sering viral dan juga dijadikan kesempatan bagi mereka yang menyebarkan hoax alias kabar burung. Banyak sekali pembahasan seputar perpolitikan sering diangkat menjadi tema utama yang penting dibahas.
Sobat, kalau kita membahas politik, pasti tidak akan ada habisnya. Mendingan bagaimana kalau saya berbagi sebuah cerita. Bukan cerita kancil atau pun fiksi lainnya, tapi tentang salah satu tokoh yang banyak dikenal di dunia perpolitikan Indonesia dulu. Para politisi dahulu tidak kalah dengan yang sekarang, bahkan sosok tokoh perempuan Islam ini menjadi salah satu tokoh tangguh yang patut diteladani.
Adalah Aisyah Aminy, sosok yang sering dijuluki sebagai Sang Singa dari Senayan, Perempuan Baja dari Senayan, Vokalis DPR, dan sebagainya. Beliau adalah tokoh seorang politisi Indonesia dan Parlementerian yang terampil dalam berdebat, dan merupakan salah satu tokoh pejuang gender. Menjadi seorang wanita tak membatasi beliau berkiprah di dalam partai.
Aisyah Aminy lahir di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 1 Desember 1931. Beliau lulus dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta tahun 1957. Beliau pernah duduk di DPR/MPR RI, sebagai perwakilan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 987-2004, Ketua Komisi 1 DPR RI periode tahun 1992-1999, dan Wakil Ketua Panitia Ad Hoc II BP MPR RI tahun 1999-2004. Sedangkan nih sobat, dari pemerintah RI beliau mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama.
Sosok Aisyah Aminy tidak hanya dikenal di bidang politik saja, namun beliau juga berkiprah dalam organisasi seni budaya, sosial, dan keagamaan. Apasih yang beliau lakukan dalam organisasi tersebut? Dalam seni budaya beliau masuk organisasi Himpunan Seniman Budayawan Islam (HSBI), dan Majelis Seniman Budayawan Islam (MSBI). Selain itu pada Yayasan Gebu Minang, Aisyah menjadi dewan penyantun periode 2001-2004. Hal tersebut menunjukkan kepedulian beliau pada pengembangan masyarakat daerah dan pelestarian, khususnya adalah daerahnya yaitu Minangkabau.
Dalam kiprahnya beliau menjadi anggota Dewan Penasihat Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), pemimpin dari organisasi itu adalah B.J Habibie salah satu presiden kita dahulu. ICMI merupakan organisasi kemasyarakatan yang bersifat keislaman, dengan ciri keilmuan, kebudayaan, dan berisi pada cendekiawan.
Dari sekian banyak bidang yang beliau tekuni, Aisyah Aminy juga berperan dalam keagamaan. Orang tuanya H Muhammad Amin, dan Hj Jalisah adalah tokoh pendukung gerakan pembaharuan Islam bagi kaum muda. Selain itu, keluarganya juga pedagang yang banyak dikenal. Hal tersebut membuat beliau menjadi sosok politisi yang religius.
Dalam bidang keagamaan, Aisyah Aminy menjabat sebagai anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1990. Disamping sebagai anggota, beliau juga pernah menjadu ketua Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum untuk Perempuan dan Keluarga yang didirikan MUI dan Humanika. Tercatat juga, posisi sebagai anggota dalam Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) juga beliau lakoni.
Nah, banyak sekali kan, sobat. Semoga dengan adanya tokoh-tokoh hebat seperti itu, kita mampu lebih bersemangat dalam belajar. Tujuannya sederhana dan mulia, yakni agar kita kelak menjadi manusia yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, agama dan kedua orang tua tentunya.(azi)