Pasti sahabat Al-Amiin Kubah sudah tahu bagaimana tradisi idul kurban di negeri kita. Biasanya, secara bersama-sama hewan kurban di sembelih di masjid-masjid, mushola atau lahan pemukiman penduduk. Setelah itu, daging kurban dibagikan kepada warga, khususnya duafa, secara merata sehingga semuanya bisa menikmati santapan daging kurban. Beda di sini, beda juga di luar sana. Seperti apa bedanya ? Berikut sedikit ulasan ringkasnya.
Maroko : Meriah dengan Sajikan Spesial
Di Maroko, setelah daging kurban di bagikan, masyarakatnya mengolahnya menjadi hidangan unik. Kebiasaan di sana, semua bagian dari hewan yang disembelih semuanya diolah tanpa terkecuali. Selain masakan khusus, disiapkan pula aneka macam kue dan camilan. Sajian dari gandum dan susu biasanya menjadi menu pertama usai melaksanakan salat Idul Adha.
Turki : Festival Sapi
Sapi yang ada di festival adalah sapi yang hendak disembelih kurban. Idul Adha di sana disebut dengan Baqri Eid dan selama empat hari masyarakat libur penuh. Meski disebut Baqri Eid atau Festival Sapi, hewan yang disembelih bukan hanya sapi saja, ada juga kambing atau domba.
Tiongkok : Pria Saja yang Salat Idul Adha
Jika di Indonesia, laki-laki maupun perempuan berduyun-duyun melakukan salat Id di masjid, tidak demikian di Cina atau Tiongkok. Di sana, hanya kaum pria saja yang melakukan salat Id di masjid. Setelah itu, ada banyak pagelaran dan panggung guna memeriahkan Idul Adha.
Pakistan : Hewan Kurban Dimandikan
Berbeda dengan lainnya, di negara Pakistan, hewan yang hendak disembelih, dimandikan sampai bersih dulu. Tak hanya itu, hewan tersebut juga dirias dengan aneka asesoris kalung bunga berwarna-warni. Ah, macam pengantin saja ya …(mi)