Siapa sangka, kota mode Paris ternyata juga memiliki masjid yang indah. Bukan sekedar masjid kota namun juga masjid yang menjadi simbol negara. Masjid Agung Paris atau Grande Mosque de Paris, demikian rakyat Paris menyebutnya, diresmikan langsung oleh Presiden Gaston Doumergue pada 15 Juli 1926. Masjid ini merupakan tanda terima kasih Prancis kepada serdadu muslim dari koloni yang kala itu turut berperang melawan Jerman.
Meski didirikan sejak pasca perang dunia I, keindahan masjid yang terletak di Arondisemen Ve ini tak lekang oleh waktu. Menempati lahan seluas satu hektar, Grande Mosque de Paris tampak berdiri megah dan indah.
Berdekatan dengan stasiun Place Paris, masjid Agung Paris ibarat oase di tengah padang pasir. Hal langka di tengah dominasi agama setempat. Dengan kubah dan menaranya yang menjulang, masjid ini tampak khas di antara kumpulan bangunan yang lain.
Masjid Agung Paris memiliki dua bentuk kubah yang berbeda. Satu kubah terletak di atas samping bangunan masjid, berwarna putih dan berbentuk bulat. Kubah ke dua berada di tengah bangunan masjid dengan bentuk kerucut setinggi lima meter dengan balutan warna hijau.
Hal lain yang mengagumkan dari Grande Mosque de Paris adalah menaranya yang terinpsirasi dari gaya arsitektur muslim Spanyol abad pertengahan. Memiliki tinggi sekitar 33 meter dengan ukiran-ukiran di badannya, menara masjid berbentuk segi empat ini tampak begitu artistik. Konon, menara ini juga terinspirasi dari Masjid Al-Zitouna di Tunisia.
Tak kalah indahnya, interior Grande Mosque de Paris terlihat menawan dengan dominasi gaya arsitektur moor. Baik unsur seni modern dan klasik tertata apik di dalamnya. Terinspirasi dari Masjid Al-Qaraouiyyin Kota Fés, Maroko, bagian dekorasi dibuat oleh pengrajin ahli dari Afrika Utara dengan bahan tradisional dari sana juga. Tak ketinggalan batu marbel dari Turki juga menghiasi pahatan, mosaik dan ruang kamar mandi.
Masjid Agung Paris sejak berdirinya telah mewarnai kehidupan warga muslim Prancis. Didapuk sebagai imam masjid pertama adalah Syekh Ahmad al-Alawi asal Aljazair. Ia adalah seorang pendiri tarekat Sufi Darqawiyya Alawiyya, cabang dari Syadziliyah. Saat ini, Grande Mosque de Paris dipimpin oleh mufti Dalil Boubakeur yang presiden Dewan Muslim Prancis.
Dalam perkembangannya, Masjid Agung Paris tak hanya menjadi pusat ibadah di Prancis tapi juga pusat Islam di Eropa. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti madrasah, perpustakaan, restoran, toko alat muslim, dan meeting room menjadikan presiden Grande Mosque de Paris makin ramah bagi para pengunjung dari berbagai latar belakang, selaras dengan kota Paris yang ramah bagi para wisatawan.(*)