Maroko diakui memiliki banyak bangunan bersejarah yang bernilai artistik. Salah satunya adalah Dar Si Said. Memiliki luas 1.500 meter persegi, bangunan ini merupakan bekas kediaman kepala pengurus rumah tangga kerajaan dan saat ini beralih fungsi menjadi museum.
Banyak barang seni zaman dulu yang tersimpan di Dar Si Said Museum. Mulai dari ukiran kayu, kerajinan keramik, tembikar, gaun tradisiobal, karpet, hingga instrumen musik. Kebanyakan, koleksi yang ada di sana memang dari situs lokal yakni Marrakesh. Meski demikian, ada juga yang diambil dari wilayah Maroko bagian selatan seperti Soussthe dan Tensift.
Sebagai salah satu bangunan peninggalan masa kerajaan, arsitektur bangunan Dar Si Said Museum memiliki kesamaan dengan Istana Bahia di Marrakesh. Lantai dan tembok menggunakan marmer. Dinding-dindingnya berhiaskan mozaik keramik biru dengan paduan putih yang memberikan efek pantulan sehingga terkesan modern. Hal ini memberikan nuansa yang indah meski dari segi ukiran dan hiasan, Dar Si Said menerapkan gaya seni istana tua.
Tak hanya mozaik dan ukiran, ornamen seperti alat musik dan senjata juga menghiasi interior Dar Si Said. Singkatnya, museum yang terletak di jalan Riad Zitoune Jadid ini memiliki koleksi barang-barang antik yang kaya akan nilai seni dan historis.
Dar Si Said Museum terbuka untuk pengunjung di tiap harinya, kecuali Selasa dan Jumat. Pada hari tutup tersebut, museum dibersihkan dan dilakukan rangkaian prosedur perawatan agar museum tetap terjaga dan nyaman untuk dikunjungi.(*)