Mengikuti perkembangan arsitektur kubah maka kita akan mendapati bahwa saat ini kubah dengan bahan baja ringan telah diminati oleh banyak konsumen dan pengrajin kubah. Bahan yang mudah, murah, dan praktis untuk dibuat kubah menjadi alasan tersendiri. Adalah Enamel dan Galvalum, baja ringan yang dimaksud. Bagi calon konsumen maupun pengrajin kubah hendaknya mengetahui perbedaan kedua bahan tersebut.
Enamel merupakan plat baja dengan kandungan komposisi yang rendah karbon. Porselin enamel dibuat untuk menghindari karat sehingga kubah yang dihasilkan lebih awet dan menarik. Hal ini dikarenakan Enamel mengandung coating dan porselin. Agak berbeda dengan Enamel, Galvalum lebih banyak mengandung campuran silikon, zinc (seng), dan aluminium.
Keduanya memiliki kelebihan yang mirip yakni tahan akan cuaca panas yang ekstrim. Namun, derajat kekuatannya berbeda. Jika kubah Enamel bisa bertahan hingga suhu 8000 derajat Celcius, kubah Galvalum hanya bertahan hingga suhu 3000 derajat Celcius saja. Selain itu dari sisi cat, ketahanan cat Enamel lebih lama dari pada Galvalum. Wajar, mengingat pengecatan enamel menggunakan powder coating dan sudah dijamin secara resmi oleh perusahaan.
Adapun kubah Galvalum dari sisi pengecatan hanya mampu bertahan sekitar lima tahun. Tanpa adanya lapisan cat pada Galvalum menyebabkan warna cat berangsur luntur bila terkena terik matahari. Hal ini ditandai dengan cat akan berubah menghitam seperti benda yang diletakkan di atas kompor. Bila sudah demikian, sulit untuk dibersihkan. Dengan perbandingan antara Enamel dan Galvalum tersebut maka lumrah bila harga kubah Enamel lebih mahal.
Dari paparan di atas, kita telah mengetahui perbedaan dari kubah Enamel dan Galvalum. Setidaknya, dengan bekal pengetahuan ini kita dapat memilih dan menentukan bahan yang berkualitas untuk kubah masjid kesayangan kita.(mi)